STUDI PEMODELAN CONSTRUCTED WETLAND MENGGUNAKAN VEGETASI SAGITTARIA MONTEVIDENSIS DENGAN KOMBINASI ARANG AKTIF DALAM MENURUNKAN KADAR POLUTAN PADA AIR LIMBAH DETERJEN
Abstract
Total pospat dan surfaktan LAS pada air limbah deterjen yang langsung masuk ke badan sungai tanpa melalui pengolahan limbah dapat menyebabkan algae blooming atau meningkatnya populasi tanaman air seperti ; ganggang, algae, dan lain-lain pada sungai. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium menggunakan pemodelan sistem constructed wetland aliran bawah permukaan dengan kombinasi penggunaan arang aktif (karbon aktif) dalam pengolahan air limbah deterjen. Penelitian ini dilakukan dalam reaktor constructed wetland dengan sistem SSF (Subsurface Flow System) sedangkan Tipe aliran yang digunakan adalah aliran vertikal menanjak. Pemodelan dengan skala laboratorium ini menggunakan model kolam pengolahan air limbah deterjen yang disimulasikan dengan bak kontainer dengan dimensi panjang = 60 cm, lebar = 35, dan tinggi = 55, berjumlah total 6 buah, menggunakan 2 jenis limbah deterjen yaitu; deterjen biasa dan deterjen konsentrat (matic). Masing-masing jenis limbah memiliki 3 model variasi susunan pemodelan wetland yang sama. Model I dengan komposisi media filtrasi yaitu kerikil, tanah, dan arang aktif, pada model II komposisinya berupa media filtrasi sama dengan model I ditambah tanaman air Sagittaria montevidensis atau daun tombak (lili air), sedangkan pada model III berisi tanah dan tanaman air Sagittaria montevidensis atau daun tombak (lili air). Lama pengamatan dilakukan selama 5 hari, 10 hari, dan 15 hari, dengan 3 kali pengulangan percobaan. Berdasarkan dari hasil penelitian pemodelan constructed wetland dengan sistem SSF (Subsurface Flow System) aliran vertikal menanjak, model II dan model III pada perlakuan menggunakan jenis limbah deterjen biasa dapat menurunkan konsentrasi total pospat sebesar 84% (15 hari pada percobaan pertama) dari konsentrasi limbah awal, sedangkan pada jenis limbah deterjen konsentrat (matic) mengalami penurunan sebesar 90% (15 hari pada percobaan III) dari konsentrasi awal. Parameter surfaktan LAS (Linear Alkylbenzene Sulfonate) mengalami penurunan 78% pada model III (15 hari percobaan kedua) dengan jenis limbah deterjen biasa, dan penurunan surfaktan LAS sebesar 94%Â pada model III (15 hari percobaan kedua) dengan perlakuan jenis limbah deterjen konsentrat (matic).
How to Cite
[1]
A. Oktaviansyah, “STUDI PEMODELAN CONSTRUCTED WETLAND MENGGUNAKAN VEGETASI SAGITTARIA MONTEVIDENSIS DENGAN KOMBINASI ARANG AKTIF DALAM MENURUNKAN KADAR POLUTAN PADA AIR LIMBAH DETERJEN”, SISTEM, vol. 12, no. 1, pp. 25-38, 1.
Issue
Section
Articles
Penulis yang menerbitkan karya ilmiahnya di Sistem : Jurnal Ilmu - Ilmu Teknik setuju dengan ketentuan berikut : Bahwa jika manuskrip yang diajukan dan diterima untuk di publikasikan maka hak cipta milik Penulis, Jurnal SISTEM hanya sebagai penerbit artikel dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.